Mahasiwa PSPBI UNSAM Mengabdi di Perbatasan

Berbicara tentang pendidikan, Pendidikan di plosok indonesia masih menjadi sorotan. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi geerasi muda penerus bangsa. Karena pendidikan memberikan landasan untuk mengasah keterampilan, sehingga individu dapat menjadi lebih siap dan berkualitas untuk menghadapi tantangan di masa depan. Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia. Dengan pendidikan yang baik seseorang dapat memberikan manfaat bagi dirinya maupun bagi orang lain. Jika kita lihat dari layar kaca dunia maka, tidak ada negara maju yang tidak memperioritaskan pendidikan. Begitulah peran pendidikan yang harus kita pertahankan.

Saat ini, jika menoleh terhadap negara maju.  Bahkan Negara maju telah membuktikan bahwasannya, kemajuan suatu bangsa dikarenakan pendidikan yang sangat baik dan berkualitas.  Sehingga sumber daya manusia suatu bangsa dapat ditingkatkan melalui pendidikan. Namun, realita menyatakan bahwa pendidkan di Negara Indonesia tidak semua dari kita sebagai masyarakat mendapatkan pendidikan yang baik. Terutama adalah genersi muda penerus bangsa . Terciptanya generasi yang penuh dengan inovasi serta kreativitas akan berdampak kepada kemajuan Negara. Generasi yang saat ini akan memajukan Negara Indonesia di masa yang akan datang.

Negara Indonesia, adalah Negara yang memiliki banyak pulau dan harus diimbangi kesetaraan pendidikan. Kesetaraan pendidikan akan berpanguruh besar terhadap kemajuan Negara Indonesia. Jika dilihat dari sisi lain dapat ditemukan bahwa berdasarkan studi kasus yang telah ditemukan berdasarkan pengalaman yang baru saja terjadi yaitu. Seorang mahasiswi bernama Nina Indah Safitri prodi pendidikan bahasa inggris universitas samudra. Mengatakan bahwa “ pengalaman yang saya dapatkan ketika saya sedang melaksankan kegiatan KKN Kebangsaan XI 2023 di Kalimantan barat, tepatnya di kabupaten bengkayang kec, sanggau ledo desa gua . Daerah tempat pelaksanaan KKN kebangsaan ini sangat berdekatan dengan Negara Malaysia. Hanya berjarak kurang dari 2 jam perjalan kita sudah berada di Malaysia.

Terdapat beberapa dusun di desa diantarnya, dusun sumber rezeki, dusun romo, dusun subur makmur dan dusun duginang. Dan suku di beberapa dusun tersebut beraneka ragam diantaranya yaitu dayak, melayu sambas, Madura, dan juga jawa. Kami memiliki beberapa proker yang akan kami jalankan . Dimana salah satu proker dari KKN saya bersama kelompok saya yaitu mengajar di sekolah yaitu di SD 06 dusun duginang.  Melihat kondisi sekolah yang berdekatan dengan sungai, dan menurut kepala sekolah bahwa sekolah ini  pernah terendam banjir hingga setinggi orang dewasa mencapai 2 meter. Meangkibatkan bangunan juga tidak sebagus sebelumnya.  Kondisi sekolah yang panggung dan bagian kelas yang terlihat sudah hancur dan lantai yang hancur. Membuat hati saya tersentuh, melihat perjuangan para guru dan juga siswa-siswi yang ada di tempat itu. Fasilitas yang tidak memadai namun tidak membuat semangat mereka pudar.

Perlu diketahui bahwa, tenaga pendidik yang ada di SD 06 duginang sangat minim, Pak leman selaku kepala sekolah mengatakan bahwasannya kami juga kekurangan tenaga pendidik. Sehingga setiap guru yang ada disini harus mengajar ke satu kelas ke kelas yang lain. Agar siswa-siswi juga mendapatkan haknya untuk belajar. Melihat semangat para guru dan juga siswa-siswi yang membara bak api yang berkobar membuat saya ingin menceritakan kisah ini kepada seluruh dunia. Bahwa kita harus memperhatikan pendidikan di Negara kita. Karena para generasi muda adalah matahari yang akan menyinari bumi pertiwi.

“Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” KI Hadar Dewantara

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra

© All rights reserved